Bila sedang terbelit hutang. Berapapun hutang tersebut
jangan berputus asa. Agaknya tidak lebih berat daripada seseorang yang datang
kepada Ali bin Abu Thalib radhiyallahu anhu ini. Sebab orang yang datang ini
adalah budak mukatab (yang mengadakan perjanjian pembebasan dengan tuannya).
Ali bin Abu Thalib kemudian mengajarkannya sebuah doa dari
Rasulullah yang bukan hanya bisa membebaskannya, tetapi juga bisa membayar
hutang walau sebesar gunung.
Doa itu adalah :
اللَّهُمَّ
اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
Ya Allah, cukupilah aku dengan rezki-Mu yang halal hingga
aku terhindar dari yang Engkau haramkan, Ya Allah kayakanlah aku dengan
karunia-Mu hingga aku tidak minta kepada selain Engkau
Secara lengkap, hadith tersebut diriwayatkan Imam Tirmidzi
dan Imam Ahmad sebagai berikut:
أَنَّ
مُكَاتَبًا جَاءَهُ فَقَالَ إِنِّي قَدْ عَجَزْتُ عَنْ كِتَابَتِي فَأَعِنِّي قَالَ
أَلَا أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ عَلَّمَنِيهِنَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ لَوْ كَانَ عَلَيْكَ مِثْلُ جَبَلِ صِيرٍ دَيْنًا أَدَّاهُ اللَّهُ عَنْكَ
قَالَ قُلْ اللَّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ
عَمَّنْ سِوَاكَ
Seorang budak mukatab (yang mengadakan perjanjian pembebasan
dengan tuannya) datang kepada Ali dan berkata; aku tidak mampu membayar
pembebasanku, maka tolonglah aku! Ali berkata; maukah aku ajarkan kepadamu
beberapa kalimat yang telah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ajarkan
kepadaku, yang seandainya engkau memiliki hutang sebesar gunung Shir niscaya
Allah akan membayarkannya untukmu? Ali berkata; ucapkanlah; ALLAAHUMMAKFINII
BIHALAALIKA 'AN HARAAMIK, WA AGHNINII BIFADHLIKA 'AMMAN SIWAAK (Ya Allah, cukupkanlah
aku dengan kehalalanMu sehingga tidak memerlukan keharamanMu, dan jadikanlah
aku kaya sehingga tidak butuh kepada selainMu). (HR. Tirmidzi)
أَتَى
عَلِيًّا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ رَجُلٌ فَقَالَ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ إِنِّي
عَجَزْتُ عَنْ مُكَاتَبَتِي فَأَعِنِّي فَقَالَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَلَا
أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ عَلَّمَنِيهِنَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لَوْ كَانَ عَلَيْكَ مِثْلُ جَبَلِ صِيرٍ دَنَانِيرَ لَأَدَّاهُ اللَّهُ عَنْكَ قُلْتُ
بَلَى قَالَ قُلْ اللَّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ
عَمَّنْ سِوَاكَ
Seorang lelaki menemui Ali Radhiyallahu 'anhu kemudian
berkata; "Wahai Amirul Mukminin, saya tidak mampu untuk membayar uang
pembebasan diriku, bantulah aku." Ali Radhiallah 'anhu menjawab;
"Maukah aku ajarkan kepadamu beberapa kalimat yang Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam ajarkan kepadaku, seandainya kamu mempunyai hutang uang dinar
sebesar gunung Shir pasti Allah akan melunasinya untukmu." Aku menjawab;
"Ya." Ali berkata; "Bacalah: ALLAHUMMA AKFINI BIHALALIKA 'AN
HARAMIKA WA`AGHNINI BIFADLIKA 'AMMAN SIWAKA (Ya Allah, cukupkanlah aku dengan
yang halal dariMu dan cukupkanlah aku dengan fadlilahMu dari selainMu)."
(HR. Ahmad)
Doa Kedua
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: “Nabi
shallallahu ‘alaihi wa salam berdoa:
اللَّهُمَّ
إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الهَمِّ وَالحَزَنِ، وَالعَجْزِ وَالكَسَلِ، وَالجُبْنِ وَالبُخْلِ،
وَضَلَعِ الدَّيْنِ، وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu
dari kegalauan dan kesedihan, kelemahan dan kemalasan, kepengecutan dan
kekikiran, belitan hutang dan penindasan orang.” (HR. Bukhari no. 6369)
Doa ketiga
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwasanya Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa salam berdoa dalam shalatnya:
اللَّهُمَّ
إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَسِيحِ
الدَّجَّالِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا، وَفِتْنَةِ المَمَاتِ، اللَّهُمَّ
إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ المَأْثَمِ وَالمَغْرَمِ
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu
dari siksa kubur, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Al-Masih Dajjal, aku
berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan fitnah kematian. Ya Allah, aku
berlindung kepada-Mu dari perbuatan dosa dan hutang.“
Aisyah bertanya, “Wahai Rasulullah, Anda sering sekali
berlindung dari hutang.”
Maka beliau menjawab, “Jika seseorang telah berhutang, maka
jika berbicara niscaya ia (bisa) berkata dusta dan jika berjanji niscaya ia
bisa mengingkari.” (HR. Bukhari no. 832 dan Muslim no. 589)
Semoga berkah Allah menyertai kita semua. Aamin