Kenapa Tidak
Boleh Tidur Lagi Setelah Sholat Subuh ?
Imam Ibnul Qayyim mengatakan dalam kitabnya Zaadul
Ma’aad, bahwasannya orang yang tidur di pagi hari akan menghalanginya dari
mendapatkan rizki. Karena waktu subuh adalah waktu di mana makhluk mencari
rizkinya, dan pada waktu tersebut Allah membagi rizki para makhluk.
Dan beliau menukil dari Ibn ‘Abbas radliyallahu ‘anhu
bahwasannya dia melihat anaknya tidur di waktu pagi maka ia berkata kepada
anaknya ‘bangunlah engkau! Apakah kamu akan tidur sementara waktu pagi adalah
waktu pembagian rezki? ¹
Tidur yang terlarang adalah tidur ketika selesai shalat
shubuh hingga matahari terbit. Karena pada waktu tersebut adalah waktu untuk
menuai ghonimah (pahala yang berlimpah). Mengisi waktu tersebut adalah
keutamaan yang sangat besar, menurut orang-orang shalih. Sehingga apabila mereka
melakukan perjalanan semalam suntuk, mereka tidak mau tidur di waktu tersebut
hingga terbit matahari. Mereka melakukan demikian karena waktu pagi adalah
waktu terbukanya pintu rizki dan datangnya barakah (banyak kebaikan).”
Dalam hadits Rasulullah Shallallahu’ alahi wassallam yang
shahih yaitu
“Ya Allah berikanlah berkah kepada umatku di pagi harinya”
HR. Abu Dawud no. 2606, Tirmidzi no. 1212, Ibnu Majah no. 2236,
shahihAt-Targhiib waTarhiib no, 1693
Dan hadits
“Diberikan barakah kepada ummatku di pagi harinya”
HR. Abu Dawud at-Thaayalisy dishahihkan Syaikh Alalbani dalam ShahihJami’ush
Shaghir no. 2841
Rasulullah Saw. bersabda:
“Seusai shalat fajar (subuh) janganlah kamu tidur
sehingga melalaikan kamu untuk mencari rezeki.” (HR. Thabrani)
Janganlah kamu tidur, begitu sabda Rasulullah Saw. untuk
kita, seusai shalat subuh. Lalu, apa yang kita lakukan seusai shalat subuh?
Banyak hal yang dapat kita lakukan. Setelah shalat subuh berjamaah di masjid,
kita bisa duduk di ruang tamu untuk membaca Al-Qur’an. Setelah itu, membuka
seluruh jendela dan membersihkan rumah. Atau, memulai segala aktivitas yang
perlu untuk kita lakukan di pagi hari.
Berkenaan dengan mengisi waktu setelah shalat subuh ini,
dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim disampaikan, “Peliharalah
waktu itu dengan mengisinya melalui tilawah Al-Qur’an satu juz dalam satu hari,
berdzikir atau menghafal. Inilah yang dilakukan Rasulullah Saw. selesai
menunaikan shalat subuh, bahwa beliau duduk di tempat shalatnya hingga terbit
matahari.”
Ada sebuah amalan yang sangat besar fadhilahnya apabila
dilakukan seseorang dalam rangka memanfaatkan waktu di pagi hari ini. Hal ini
dapat kita ketahui dari sebuah hadits, yakni dari Anas bin Malik r.a., ia
berkata bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda:
“Barangsiapa shalat fajar (shalat subuh) berjamaah di
masjid, kemudian tetap duduk berdzikir mengingat Allah, hingga terbit matahari
lalu shalat dua rakaat (shalat dhuha), maka seakan-akan ia mendapatkan pahala
haji dan umrah dengan sempurna, sempurna, dan sempurna.” (HR. Tirmidzi)
Subhânallâh…! Betapa besar pahala orang shalat subuh
dengan berjamaah di masjid, kemudian tetap duduk untuk berdzikir hingga terbit
matahari, lantas dilanjutkan dengan shalat dhuha, seakan ia mendapatkan pahala
haji dan umrah dengan sempurna. Betapa besar pahalanya. Bisakah kita
mengamalkanya? Kalau tidak bisa setiap hari, setidaknya seminggu sekali ketika
kita libur dan tidak harus berpagi-pagi untuk berangkat bekerja. Apalagi
sebagai karyawan, naik bus kota, dan tinggal di Jakarta, biasanya mesti
berangkat lebih pagi agar tidak terjebak macet.
Hal yang teramat penting dari pembahasan ini adalah
jangan tidur lagi seusai shalat subuh. Marilah kita isi waktu pagi itu dengan
beribadah dan memulai aktitivitas harian semenjak pagi hari. Lebih bagus lagi,
ketika sudah masuk waktu dhuha, segera kita menunaikan shalat dhuha. Dengan
demikian, berarti kita telah mempersiapkan diri untuk menjadi orang yang kaya
karena waktu pagi memang penuh keberkahan; berarti kita telah benar-benar siap
dalam menyambut datangnya rezeki dari Allah Swt.
Sebelum pembahasan ini kita akhiri, perlu kiranya bagi
kita untuk merenungkan apa yang disabdakan oleh Rasulullah Saw. sebagai
berikut:
“Bangunlah pagi hari untuk mencari rezeki dan
kebutuhan-kebutuhanmu. Sesungguhnya pada pagi hari terdapat barakah dan
keberuntungan.” (HR. Thabrani dan Al-Bazzar).