Bahan tambang yang potensial untuk dikembangkan di Kabupaten Garut adalah berupa bahan galian golongan C dan beberapa bahan lain yang dipaparkan dalam uraian di bawah ini. Kontribusi barang tambang dalam perekonomian Kabupaten Garut kurang lebih sebesar 0,20%.
1. Perlit dan Obsidian |
| | Perlit adalah batuan yang terbentuk oleh lava riolit. Pada waktu lava mengalir, bagian bawahnya bersentuhan dengan media air dan akibat beban diatasnya dan aliran lava yang tertahan akan terjadi pendinginan sangat cepat, maka terbentuklah perlitisasi. Batuan ini berwarna abu-abu kehijauan hingga abu-abu kehitaman dan mempunyai sifat yang khas, apabila dipanaskan akan mengembang antara 4 hingga 20 kali, serta batuan ini tahan terhadap api. |
| Obsidian merupakan batuan yang terbentuk oleh hasil kegiatan erupsi gunung api bersusunan asam hingga basa yang pembekuannya sangat cepat sehingga akan terbentuk gelas atau kaca daripada kristal dominan. Obsidian adalah batuan yang disusun secara keseluruhan dari kaca amorf dan sedikit kristal feldspar, mineral hitam dan kuarsa. |
Manfaat dari perlit dan obsidian adalah sebagai bahan baku beton ringan, isolasi bangunan, plesteran, isolator temperatur tinggi/rendah, bahan penggosok, saringan/filter, bahan pembawa (media) dan campuran makanan ternak. Lokasi ditemukan bahan galian ini antara lain di Gunung Kiamis dan sekitarnya, Kecamatan Pasirwangi dengan jumlah cadangan diperkirakan sebesar 72 juta ton. Berdasarkan mutu dengan index pemuaian antara 120 -160 kali, prospek penambangan perlit di masa mendatang cukup menjanjikan. |
|
2. Batu Setengah Permata |
| |
Bahan galian ini dikenal juga sebagai batu aji atau batu mulia. Bahan galian ini dijumpai di Kabupaten Garut bagian selatan tersebar antara lain di Blok Cilending, Blok Cigajah dan Blok Kiara Payung, Desa Sukarame, Kecamatan Caringin dengan jumlah cadangan terkira 9.035 ton dengan mutu yang bervariasi.
Berdasarkan mutu dapat dipegunakan sebagai bahan perhiasan (kalung, gelang, cincin) ataupun sebagai bahan rumah tangga (meja, patung, asbak, dan sebaginya).
Jenisnya sangat beragam seperti krisopras - Jamrud Garut, native copper (Batu Urat Tembaga), agat, kuarsa/kalsedon (kecubung), kriskola, jaspir, fosil kayu terkersikkan, dan lain-lain.
|
|
Peluang ekspor ke mancanegara cukup cerah dimana krisopras bisa mencapai harga US$ 300/kg. dan fosil kayu pancawarna US$ 25/kg. |
|
3. Kaolin |
| | Kaolin merupakan bahan galian industri yang banyak dipergunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan kertas, keramik, cat, isolator, material pengisi dan lain sebagainya. Singkapan terbentuk akibat proses kaolinisasi dan diduga berasosiasi dengan proses pelapukan/proses hidrotermal alterasi pada batuan yang mengandung feldsfar (tuf). |
Bahan galian ini terdapat di Desa Campaka, Desa Cikarang, dan Desa Citeras, Kecamatan Malangbong dengan cadangan terkira sebagai berikut:
a. Blok Karaha (Desa Cikarang) sebesar 2.673.336 m3 .
b. Blok Citeras (Desa Cihaurkoneng) sebesar 2.737.000 m3 .
c. Blok Batulayang (Desa Sukamanah) sebesar 3.311.000 m3 .
Saat ini, prospek pasar kaolin tersebut masih terbatas untuk memasok kebutuhan pabrik-pabrik keramik di Pulau Jawa. |
|
4. Batu Templek |
| |
Saat ini merupakan batu ornamen yang cukup populer di Indonesia , umumnya dipergunakan untuk desain eksterior perkantoran, bisnis, dan perumahan.
Batu templek adalah salah satu jenis batu vulkanik lelehan atau andesit dengan struktur berlembar. Proses pembentukannya berasosiasi dengan aktifitas vulkanik.
|
Bahan galian ini tersebar di beberapa lokasi; wilayah Kecamatan Cisewu, seperti Pasir Ciaseup, Kampung Ciawitali (Desa Girimukti), Kampung Lio, Cipicing, Ciguntur, Cilumbu dan Dataran Loa (Desa Cisewu).
Dengan total cadangan tekira (saat ini) yaitu 1,8 juta m3 didukung kualitas yang cukup tinggi (super) disertai permintaan konsumen dari waktu ke waktu meningkat, akan memberikan prospek yang cukup menjanjikan |
|
5. Pasir dan Sirtu |
Pasir umumnya sebagai endapan aluvium, sedangkan endapan kegiatan gunung api berupa lahar akan menghasilkan sirtu (pasir dan batu). Lokasi bahan galian pasir dan sirtu terletak di kecamatan-kecamatan Leuwigoong, Samarang, Garut Kota, Banyuresmi, Tarogong, Leles dan Cibatu. Potensi produksi pasir dan sirtu yang memiliki kelayakan untuk ditambang adalah yang terdapat di kecamatan Banyuresmi : 17.310 m3/tahun, Samarang : 3.850 m3/tahun, Cibatu :455 m3/tahun. |
|
6. Tras |
Tras adalah batuan gunung api yang telah mengalami perubahan komposisi kimia yang disebabkan oleh pelapukan dan pengaruh kondisi air bawah tanah. Bahan galian ini berwarna putih kekuningan hingga putih kecoklatan, kompak dan padu dan agak sulit digali dengan alat sederhana. Kegunaan tras adalah untuk bahan baku batako, industri semen, campuran bahan bangunan dan semen alam. Pada saat ini belum dimanfaatkan secara optimal, namun secara lokal telah dimanfaatkan penduduk untuk pembuatan batako. |
|
7. Tanah Urug |
Tanah urug merupakan tanah penutup hasil lapukan batuan gunung api muda dan menempati kaki perbukitan dan sebagian membentuk bukit kecil pada bentang alam dataran. Tanah urug bersifat pasir lempungan hingga lempung pasiran, berwarna coklat kemerahan, gembur, mengandung komponen batuan beku andesitik, berukuran kerikil sampai bongkahan. Tanah mudah digali dengan peralatan sederhana. Lokasi tanah urug terletak di Kecamatan Leles, Banyuresmi dan Leuwigoong, dengan cadangan terbatas dan tersebar secara setempat-setempat. |
|
8. Lempung |
Lempung atau tanah liat telah dimanfaatkan oleh penduduk setempat untuk membuat genteng dan bata merah. Bahan galian ini tersebar di beberapa tempat seperti Desa Cihonje, Sukabandung, Banyuresmi dan Sukarame. |
|
9. Batu Belah |
Batu belah sebagai batuan dari lava, komponen breksi gunung api dan batuan beku intrusi, umumnya menempati daerah resapan dan lingkungan mata air sehingga penambangannya memerlukan kehati-hatian agar tidak merusak lingkungan. Lokasi batu belah yang dianggap potensi yaitu Kecamatan Bungbulang, Kadungora, Leles dan Cisewu. |
|
10. Batu Apung |
Batu apung merupakan hasil material erupsi gunung api yang mengandung silika tinggi dan mempunyai sifat titik berongga-rongga. Lokasi bahan galian ini di Desa Nagrek, Kecamatan Bl. Limbangan, tersebar secara tidak merata dalam batuan breksi gunung api. |
|
11. Belerang |
Belerang terdapat di Gunung Papandayan dan diendapkan dalam bentuk kerak dan lumpur belerang sebagai proses kegiatan solfatora dan fumarol. Manfaat belerang dapat digunakan sebagai bahan pembuat pupuk, bahan peledak, bahan penunjang industri tekstil, karet, pestisida, kertas, obat-obatan dan lain-lain. |
|
12. Toseki |
Toseki adalah batuan beku asam (ziolit, dasit, perlit dan tufa asan) yang terbentuk oleh proses hidrotermal dan menyebabkan terjadinya endapatn bijih pada dinding yang diterobos dan kemudian mengalami perubahan sifat fisik, kimia dan mineral. Lokasi toseki ditemukan di daerah timur laut Gunung Mandalagiri, Kecamatan Cikajang, Kandungan serisit dalam toseki ini cukup baik (15-20%) dan sangat baik digunakan sebagai bahan keramik. |
|
13. Batu Silika |
Batu Silika dapat dimanfaatkan sebagai batu hias, mempunyai sifat fisik berwarna keputihan, coklat, putih susu, coklat muda-tua, kemerahan, ungu, kekuningan, hijau dan agak tembus cahaya. Batu Silika sebagai komponen batuan breksi andesit dengan lokasi bahan galian di Pr. Syangheulang, Kecamatan Bungbulang, terdapat di lembah dan dasar sungai. Sehingga untuk penambangannya memerlukan kehati-hatian demi kelestarian lingkungan. |
Daerah Prospektif Penghasil Tambang
|
1
| Emas dmp. |
Pamulihan, Pakenjeng, Talegong , Cisewu,
Caringin, Banjarwangi, Cikajang,
Peundeuy, Singajaya, Cibalong,
Cisompet, Bungbulang, Mekarmukti,
Wanaraja, Karangpawitan
|
Ciarinem, Cijahe, Cijaringao, Sukul, Pasirgaru
|
2
| Pasir Besi |
Cibalong, Pameungpeuk, Cikelet, Pakenjeng, Caringin, Mekarmukti
|
Cimerak, Sayang heulang, Cibera, Citanggeuleuk,
Cijayana, Ranca buaya
|
3
| Bijih Besi |
Cibalong, Cikelet, Bungbulang
Caringin
|
Banyuasih, Ciawitali,
Cileuleuy, Cikabunan
|
4
| Belerang |
Cisurupan, Wanaraja
|
Papandayan,Talagabodas
|
5
| Batubara |
Singajaya, Cibalong.
|
Girimukti, Dahu
|
6
| Batu Templek |
Cisewu, Caringin
|
Loa, Sukarame
|
7
| Kaolin |
Malangbong
|
Karaha, Citeras,
|
8
| Obsidian |
Pasir Wangi
|
G. Kiamis
|
9
| Pasir & Sirtu |
Tarogong Kaler, Samarang
|
G. Guntur, Cikatomas
|
| |
Leles
|
Haruman
|
10
| Batu Andesit |
Cisewu, Cikajang, Pakenjeng
| |
11
| Tanah Liat |
Bayongbong
| |
12
| Batugamping |
Caringin
|
Cikabunan
|
13
| Batu 1/2
permata |
Caringin, Cisewu, Bungbulang
|
G.Kencana, Cilubang
|
Cisompet, Pameungpeuk
|
Cipicung, Sinarjaya
|
Pakenjeng
|
Kiarapayung, Tj. Jaya
|
14
| Granit |
Bungbulang
|
Gunamekar
|
15
| Mangan |
Cibalong, Cisompet
|
Cicuri, Jatisari
|
| | |
|
|
|