BAB I
PENDAHULUAN
A. latar
belakang
Masalah
gizi masih cukup rawan dibeberapa wilayah Indonesia, terutama di wilayah
pemukiman kumuh daerah perkotaan, Dimana kondisi masyarakat banyak yang kurang
memahami akan pentingnnya kandungan gizi dalam hal ini protein, banyak balita
yang terkena gizi buruk. Gizi buruk / gizi kurang sering terjadi karena makanan
yang tidak seimbang, terutama dalam hal protein.
Untuk
itulah penting bagi Anda dan keluarga untuk tetap memperhatikan asupan gizi
setiap harinya. Protein dapat Anda peroleh pada makanan yang mungkin
sehari-harinya Anda temukan atau bahkan Anda konsumsi.
Protein
sangat penting untuk membantu pertumbuhan anak-anak, dan meningkatkan daya
tahan tubuh mereka. Dan juga kelebihan protein juga akan menimbulkan penyakit,
seperti obesitas. Sehingga dapat menimbulkan penyakit seperti kwasiorkor,
marasmus, dan obesitas
B.
Rumusan
Malasah
Rumusan
masalah dalam makalah ini penulis paparkan dalam beberapa poin yaitu :
1. Apa
pengetian dari gizi ?
2. Bagaimana
kadar protein yang dibutuhkan manusia?
3. Bagaimana
akibatnya bila tubuh kekurangan Protein dan bagaiman penanggulannya ?
C.
Tujuan
Tujuan
dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk
mengetahui pengetian dari gizi
2. Untuk
mengetahui kadar protein yang dibutuhkan manusia
3. Untuk
mengetahui akibatnya bila tubuh kekurangan Protein dan bagaiman penanggulannya
D.
Metode
Pneulisan
Metode
penulisan yang digunakan oleh penulis adalah metode kepustakaan yaitu penulis
mencari sumber materi dari buku. Selain itu juga penulis mengambil sumeber
materi dari browsing internet.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengetian
Gizi
Gizi
adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan secara
langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral, dan air. Gizi yang seimbang dibutuhkan oleh tubuh, terlebih pada
balita yang masih dalam masa pertumbuhan. Dimasa tumbuh kembang balita yang
berlangsung secara cepat dibutuhkan makanan dengan kualitas dan kuantitas yang
tepat dan seimbang.
Kata
“gizi” berasal dari bahasa Arab ghidza, yg berarti “makanan”. Ilmu gizi bisa
berkaitan dengan makanan dan tubuh manusia. Dalam bahasa Inggris, food
menyatakan makanan, pangan dan bahan makanan.
1. Pengertian
gizi terbagi secara klasik dan masa sekarang yaitu :
a. Secara
Klasik: gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh (menyediakan energi,
membangun, memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses kehidupan dalam
tubuh).
b. Sekarang:
selain untuk kesehatan, juga dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang karena
gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar, produktivitas
kerja.
2. Fungsi
dari Gizi
Gizi memiliki beberapa fungsi yang
berperan dalam kesehatan tubuh makhluk hidup, yaitu:
a. Memelihara
proses tubuh dalam
pertumbuhan/perkembangan serta
mengganti jaringan tubuh yang rusak
b. Memperoleh
energi guna melakukan kegiatan sehari-hari
c. Mengatur
metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air, mineral dan cairan tubuh
yang lain
d. Berperan
dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit (protein)
Ilmu
Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang
makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal/ tubuh. Zat Gizi (Nutrients)
adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu
menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur
proses-proses kehidupan.
Gizi
(Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi
secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dri organ-organ, serta menghasilkan
energi. Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan yang dapat dijadikan
makanan.
Makanan adalah bahan selain obat yang
mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-unsur/ ikatan kimia yang dapat diubah
menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh. Bahan
makanan adalah makanan dalam keadaan mentah. Status gizi adalah keadaan tubuh
sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi.
B.
Kadar
Protein yang Dibutuhkan Manusia
Kebutuhan
protein bagi manusia dapat ditentukan dengan cara menghitung jumlah protein
yang diganti dalam tubuh. Ini bisa dilakukan dengan menghitung jumlah unsur
nitrogn (zat lemas) yang ada dalam protein makanan dan menghitung pula jumlah
unsur nitrogen yang dikeluarkan tubuh melalui air seni dan tinja
Penggunaan
protein dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, sehingga dalam prakteknya jumlahprotein
itu belum dapat memenuhi kebutuhan. Sebabnya antara lain
1. Kadar
protein 18,75 gram itu dalam tubuh akan menyebabkan beberapa reaksi kimia yang
tidak bisa berlangsung dengan baik.
2. Kecernaan
protein itu sendiri. Tidak semua bahan makanan yang mengandung serat-serat
proteinnya bisa diambil tubuh. Karena adanya serat-serat ini, enzim-enzim tidak
bisa masuk untuk memecah protein.
Berdasarkan
pertimbangan diatas, maka ditetapkan bahwa kebutuhan protein bagi seorang
dewasa adalah 1 gram untuk setiap kilogram berat badannya setiap hari. Untuk
anak-anak yang sedang tumbuh, diperlukan protein yang lebih banyak, yaitu 3
gram tiap satu kilogram berat badannya.
Disamping
itu, mengingat adanya protein sempurna dan tidak sempurna berdasarkan jumlah
dan macam-macam asam amino yang ada dalam makanan, maka untuk menjamin agar
tubuh benar-benar mendapatkan asam amin dalam jumlah dan macam yang cukup,
sebaiknya untuk orang dewasa seperlima dari protein yang diperlukan haruslah
protein yang berasal dari hewan, sedangkan untuk anak-anak sepertiga dari
jumlah protei yang mereka perlukan.
C.
Akibat
Kekurangan dan Kelebihan Protein.
1. Akibat Kekurangan Protein
Kekurangan
protein banyak terdapat pada masyarakat sosial ekonomi rendah. Kekurangan protein murni pada stadium berat
menyebabkan Kwasiorkor pada anak-anak dibawah lima tahun (balita). Kekurangan
protein sering ditemukan secara bersamaan dengan kekurangan energi yang
menyebabkan kondisi yang dinamakan Marasmus.
Kwashiorkor
lebh banyak terdapat pada usia dua hingga tiga tahun yang sering terjadi pada
anak yang terlambatmenyapih, sehingga komposisi gizi makanan tidak seimbang
terutama dalam hal protein. Kwashiorkor
dapat terjadipada konsumsi energi yang cukup atau lebih.Gejalanya :
a. Pertumbuhan
terhambat.
b. Otot-otot
berkurang dan lemah.
c. Edema.
d. Muka
bulat seperti bulan (moonface Gangguan psikimotor.)
Ciri khas
dari kwashiorkor yaitu terjadinya edema di perut, kaki dan tangan. Kehadiran
kwashiorkor erat kaitannya dengan albumin serum. Pada kwashiorkor gambaran
klinik anak sangat berbeda. Berat badan tidak terlalu rendah, bahkan dapat
tertutup oleh adanya udema, sehingga penurunan berat badan relatif tidak
terlalu jauh, tetapi bila pengobatan odema menghilang, maka berat badan yang
rendah akan mulai menampakkan diri. Biasanya berat badan tersebut tidak sampai
dibawah 60 % dari berat badan standar bagi umur yang sesuai. Ciri-ciri :
a. Rambut halus, jarang, dan pirang
kemerahan kusam.
b. Kulit tampak kering (Xerosis) dan
memberi kesan kasar dengan garis garis permukaan yang jelas
c. Didaerah tungkai dan sikut serta
bokong terdapat kulit yang menunjukkan hyperpigmentasi dan kulit dapat
mengelupas dalam lembar yang besar, meninggalkan dasar yang licin berwarna
putih mengkilap
d. Perut anak membuncit karena
pembesaran hati.
e. Pada pemeriksaan mikroskopik
terdapat perlemkan sel-sel hati.
Marasmus
berasal dari kata Yunani yang berarti wasting merusak. Marasmus umumnya
merupakan penyakit pada bayi (12 bulan pertama), karena terlambat diberi
makanan tambahan. Hal ini dapat terjadi karena penyapihan mendadak, formula
pengganti ASI terlalu encer dan tidak higienis atau sering terkena infeksi.
Marasmus berpengaruh dalam waku yang panjang terhadap mental dan fisik yang
sukar diperbaiki.
Marasmus
adalah penyakit kelaparan dan terdapat banyak di antara kelompok sosial ekonomi
rendah di sebagian besar negara sedang berkembang dan lebih banyak dari
kwashiorkor. Gejalanya :
a. Pertumbuhan terhambat.
b. Lemak dibawah kulit berkurang.
c. Otot-otot berkurang dan melemah.
d. Berat badan lebih banyak terpengaruh
dari pada ukuran kerangka, seperti : panjang, lingkar kepala dan lingkar dada.
e. Muka seperti orang tua (oldman's
face).
Pada
penderita marasmus biasanya tidak ada pembesaran hati (hepatomegalia) dan kadar
lemak serta kholesterol didalam darah menurun. Suhu badan juga lebih rendah
dari suhu anak sehat, dan anak tergeletak in-aktif, tidak ada perhatian bagi
keadaan sekitarnya.
2.
Akibat Kelebihan Protein.
Protein
secara berlebihan tidak menguntungkan tubuh. Makanan yang tinggi proteinnya
biasanya tinggi lemak sehingga dapat menyebabkan obesitas. Diet protein tinggi
yang sering dianjurkan untuk menurunkan berat badan kurang beralasan. Kelebihan
dapat menimbulkan masalah lain, terutama pada bayi. Kelebihan asam amino
memberatkan ginjal dan hati yang harus memetabolisme dan mengeluarkan kelebihan
nitrogen.
Kelebihan
protein akan menimbulkan asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah,
kenaikan ureum darah, dan demam. Ini dilihat pada bayi yang diberi susu skim
atau formula dengan konsentrasi tinggi, sehingga konsumsi protein mencapai 6
g/kg BB. Batas yang dianjurkan untuk konsumsi protein adalah dua kali angaka
kecukupan gizi AKG) untuk protein.
3.
Upaya Penanggulangan.
Untuk menanggulangi kekurangan /
kelebihan protein, maka dapat dilakukan upaya penanggulangan sebagai berikut :
a. Pemantauan status gizi (PSG)
masyarakat.
b. Pemberian makanan tambahan (PMT).
c. Pemantauan garam beryodium.
d. Pemberian kapsul vit. A
e. Pemberian tablet Fe.
f. Pengumpulan data KADARZI.