·
Ayat-Ayat Al-Qur’an Mengenai Beberapa Sifat Tercela
(Mazmumah)
Sifat-sifat tercela secara tidak langsung atau langsung
dapat menimbulkan gangguan dan penyakit kejiwaan yang dalam tulisan ini
dibatasi enam sifat tercela, yaitu: Bakhil, Aniaya, Dengki, Ujub, Nifak dan
Ghadhab.
Bakhil artinya kikir, yaitu ketidaksediaan untuk memberikan
sebagian hartanya kepada pihak-pihak lain yang membutuhkan seprti, fakir
miskin, kepentingan umum, agama dan lain-lain. Di lain pihak, orang bakhil biasanya tidak pernah puas mengumpulkan
harta benda. Ayat Al Qur’an mengenai
perbuatan bakhil:
’Ingatlah, kamu ini orang-orang yang
diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada
orang yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap
dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang
yang membutuhkan (Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti
(kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu (ini).’ (QS. Muhammad: 38)
Aniaya adalah perbuatan yang melanggar hukum dan keadilan
serta menimbulkan kerugian pada diri sendiri dan orang lain serta menimbulkan
kerusakan terhadap lingkungannya. Ayat Al Qur’an mengenai aniaya:
‘Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun,
akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri.’ (QS. Yunus: 44)
Dengki artinya tidak senang melhat orang lain memperoleh
keberuntungan kebajikan. Orang-orang dengki senantiasa mengharapkan bahkan
berupaya agar keberuntungan yang diperoleh orang lain hilang ayau jatuh kepada
si pendengki itu sendiri. Ayat Al Qur’an mengenai dengki:
‘Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat
mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang
(timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka
ma`afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya.
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.’ (QS. Al-Baqarah:109)
Ujub artinya membesar-besarkan perbuatan baik diri sendiri
dan perasaan puas karenanya, dengan perasaan bahwa dirinya lebih unggul dari
orang lain. Ayat Al-Qur’an mengenai ujub:
‘Maka
apakah orang yang dijadikan (syaitan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk
lalu dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh
syaitan)? maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan
menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya; maka janganlah dirimu binasa karena
kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka
perbuat.’ (QS. AL-Fathir:8)
Nifak artinya bermuka dua atau berpura-pura yang menjadi
karakteristik orang munafik. Ayat Al Qur’an mengenai nifak:
’Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada
Allah dan Hari kemudian", padahal mereka itu sesungguhnya bukan
orang-orang yang beriman.’ (QS.
Al-Baqarah: 8)
Ghadhab diartikan secara khusus sebagai marah atau
kemarahan dalam konotasi negatif dan berlebihan, sedangkan secara umum
diartikan sebagai al nafsu al ammarah bissu’ yang selalu mendorong
perbuatan jahat sehingga mengakibatkan kerugian pada diri sendiri dan orang
lain. Ayat Al Qur’an mengenai ghadhab:
‘Dan
aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu
selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh
Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’ (QS. Yusuf: 53)
·
Ayat-Ayat Al-Qur’an Yang Berkaitan Dengan Pentingnya
Agama Untuk Kesehatan Mental
Sudah tentu semua ayat-ayat Al-Qur’an menunjukkan
pentingnya agama untuk keselamatan hidup di dunia dan akhirat, termasuk meraih
jiwa yang sehat. Zakiah Daradjat dalam tulisan-tulisannya mengenai Agama dan
Kesehatan Jiwa menunjukkan pengaruh positif dari pelaksanaan rukun iman dan
rukun islam terhadap kondisi kesehatan mental.
Mengingat masalah agama merupakan masalah yang sangat luas
dan kompleks, maka tulisan ini hanya mengungkapkan ayat-ayat di Al Qur’an yang
berkaitan dengan tiga pilar agama Islam, yaitu: iman (akidah), Islam (syari’ah),
dan Ihsan (akhlak).