Option:
Surat Al A’raaf Ayat 101-206
(Tempat Tertinggi)
بسم الله الرحمن الرحيم
Negeri-negeri (yang telah
Kami binasakan) itu, Kami ceritakan sebagian dari berita-beritanya
kepadamu. Dan sungguh telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka
dengan membawa bukti-bukti yang nyata, maka mereka (juga) tidak beriman
kepada apa yang dahulunya mereka telah mendustakannya. Demikianlah
Allah mengunci mata hati orang-orang kafir.
Dan Kami tidak mendapati kebanyakan mereka memenuhi janji. Sesungguhnya Kami mendapati kebanyakan mereka orang-orang yang fasik.
Kemudian Kami utus Musa
sesudah rasul-rasul itu dengan membawa ayat-ayat Kami kepada Fir'aun
dan pemuka-pemuka kaumnya, lalu mereka mengingkari ayat-ayat itu. Maka
perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang membuat kerusakan.
Dan Musa berkata: "Hai Fir'aun, sesungguhnya aku ini adalah seorang utusan dari Tuhan semesta alam,
wajib atasku tidak mengatakan
sesuatu terhadap Allah, kecuali yang hak. Sesungguhnya aku datang
kepadamu dengan membawa bukti yang nyata dari Tuhanmu, maka lepaskanlah
Bani Israil (pergi) bersama aku".
Fir'aun menjawab: "Jika benar
kamu membawa sesuatu bukti, maka datangkanlah bukti itu jika (betul)
kamu termasuk orang-orang yang benar".
Maka Musa menjatuhkan tongkat-nya, lalu seketika itu juga tongkat itu menjadi ular yang sebenarnya.
Dan ia mengeluarkan
tangannya, maka ketika itu juga tangan itu menjadi putih bercahaya
(kelihatan) oleh orang-orang yang melihatnya.
Pemuka-pemuka kaum Fir'aun berkata: "Sesungguhnya Musa ini adalah ahli sihir yang pandai,
yang bermaksud hendak mengeluarkan kamu dari negerimu". (Fir'aun berkata): "Maka apakah yang kamu anjurkan?"
Pemuka-pemuka itu menjawab:
"Beri tangguhlah dia dan saudaranya serta kirimlah ke kota-kota
beberapa orang yang akan mengumpulkan (ahli-ahli sihir),
supaya mereka membawa kepadamu semua ahli sihir yang pandai".
Dan beberapa ahli sihir itu
datang kepada Fir'aun mengatakan: "(Apakah) sesungguhnya kami akan
mendapat upah, jika kamilah yang menang?"
Fir'aun menjawab: "Ya, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan termasuk orang-orang yang dekat (kepadaku)".
Ahli-ahli sihir berkata: "Hai Musa, kamukah yang akan melemparkan lebih dahulu, ataukah kami yang akan melemparkan?"
Musa menjawab: "Lemparkanlah
(lebih dahulu)!" Maka tatkala mereka melemparkan, mereka menyulap mata
orang dan menjadikan orang banyak itu takut, serta mereka mendatangkan
sihir yang besar (mena'jubkan).
Dan Kami wahyukan kepada Musa: "Lemparkanlah tongkatmu!". Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan.
Karena itu nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan.
Maka mereka kalah di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina.
Dan ahli-ahli sihir itu serta merta meniarapkan diri dengan bersujud.
Mereka berkata: "Kami beriman kepada Tuhan semesta alam,
"(yaitu) Tuhan Musa dan Harun".
Fir'aun berkata: "Apakah kamu
beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepadamu?, sesungguhnya
(perbuatan ini) adalah suatu muslihat yang telah kamu rencanakan di
dalam kota ini, untuk mengeluarkan penduduknya dari padanya; maka kelak
kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu ini);
demi, sesungguhnya aku akan
memotong tangan dan kakimu dengan bersilang secara bertimbal balik,
kemudian sungguh-sungguh aku akan menyalib kamu semuanya".
Ahli-ahli sihir itu menjawab: "Sesungguhnya kepada Tuhanlah kami kembali.
Dan kamu tidak menyalahkan
kami, melainkan karena kami telah beriman kepada ayat-ayat Tuhan kami
ketika ayat-ayat itu datang kepada kami". (Mereka berdoa): "Ya Tuhan
kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam
keadaan berserah diri (kepada-Mu)".
Berkatalah pembesar-pembesar
dari kaum Fir'aun (kepada Fir'aun): "Apakah kamu membiarkan Musa dan
kaumnya untuk membuat kerusakan di negeri ini (Mesir) dan meninggalkan
kamu serta tuhan-tuhanmu?". Fir'aun menjawab: "Akan kita bunuh
anak-anak lelaki mereka dan kita biarkan hidup perempuan-perempuan
mereka; dan sesungguhnya kita berkuasa penuh di atas mereka".
Musa berkata kepada kaumnya:
"Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah; sesungguhnya bumi
(ini) kepunyaan Allah; dipusakakan-Nya kepada siapa yang dihendaki-Nya
dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang
yang bertakwa".
Kaum Musa berkata: "Kami
telah ditindas (oleh Fir'aun) sebelum kamu datang kepada kami dan
sesudah kamu datang. Musa menjawab: "Mudah-mudahan Allah membinasakan
musuhmu dan menjadikan kamu khalifah di bumi(Nya), maka Allah akan
melihat bagaimana perbuatanmu.
Dan sesungguhnya Kami telah
menghukum (Fir'aun dan) kaumnya dengan (mendatangkan) musim kemarau
yang panjang dan kekurangan buah-buahan, supaya mereka mengambil
pelajaran.
Kemudian apabila datang
kepada mereka kemakmuran, mereka berkata: "Itu adalah karena (usaha)
kami". Dan jika mereka ditimpa kesusahan, mereka lemparkan sebab
kesialan itu kepada Musa dan orang-orang yang besertanya. Ketahuilah,
sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan
tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.
Mereka berkata: "Bagaimanapun
kamu mendatangkan keterangan kepada kami untuk menyihir kami dengan
keterangan itu, maka kami sekali-kali tidak akan beriman kepadamu".
Maka Kami kirimkan kepada
mereka taufan, belalang, kutu, katak dan darah sebagai bukti yang
jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum
yang berdosa.
Dan ketika mereka ditimpa
azab (yang telah diterangkan itu) merekapun berkata: "Hai Musa,
mohonkanlah untuk kami kepada Tuhamnu dengan (perantaraan) kenabian
yang diketahui Allah ada pada sisimu. Sesungguhnya jika kamu dapat
menghilangkan azab itu dan pada kami, pasti kami akan beriman kepadamu
dan akan kami biarkan Bani Israil pergi bersamamu".
Maka setelah Kami hilangkan
azab itu dari mereka hingga batas waktu yang mereka sampai kepadanya,
tiba-tiba mereka mengingkarinya.
Kemudian Kami menghukum
mereka, maka Kami tenggelamkan mereka di laut disebabkan mereka
mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka adalah orang-orang yang
melalaikan ayat-ayat Kami itu.
Dan Kami pusakakan kepada
kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bahagian timur bumi dan
bahagian baratnya yang telah Kami beri berkah padanya. Dan telah
sempurnalah perkataan Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani
Israil disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah
dibuat Fir'aun dan kaumnya dan apa yang telah dibangun mereka.
Dan Kami seberangkan Bani
Israil ke seberang lautan itu, maka setelah mereka sampai kepada suatu
kaum yang tetap menyembah berhala mereka, Bani lsrail berkata: "Hai
Musa. buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka
mempunyai beberapa tuhan (berhala)". Musa menjawab: "Sesungguh-nya kamu
ini adalah kaum yang tidak mengetahui (sifat-sifat Tuhan)".
Sesungguhnya mereka itu akan dihancurkan kepercayaan yang dianutnya dan akan batal apa yang seIalu mereka kerjakan.
Musa menjawab: "Patutkah aku
mencari Tuhan untuk kamu yang selain dari pada Allah, padahal Dialah
yang telah melebihkan kamu atas segala umat.
Dan (ingatlah hai Bani
Israil), ketika Kami menyelamatkan kamu dari (Fir'aun) dan kaumnya,
yang mengazab kamu dengan azab yang sangat jahat, yaitu mereka membunuh
anak-anak lelakimu dan membiarkan hidup wanita-wanitamu. Dan pada yang
demikian itu cobaan yang besar dari Tuhanmu".
Dan telah Kami janjikan
kepada Musa (memberikan Taurat) sesudah berlalu waktu tiga puluh malam,
dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi),
maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh
malam. Dan berkata Musa kepada saudaranya yaitu Harun: "Gantikanlah aku
dalam (memimpin) kaumku, dan perbaikilah, dan janganlah kamu mengikuti
jalan orang-orang yang membuat kerusakan".
Dan tatkala Musa datang untuk
(munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan
telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: "Ya Tuhanku,
nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada
Engkau". Tuhan berfirman: "Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku,
tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai
sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku". Tatkala Tuhannya menampakkan
diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa
pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: "Maha
Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang
pertama-tama beriman".
Allah berfirman: "Hai Musa,
sesungguhnya Aku memilih (melebihkan) kamu dan manusia yang lain (di
masamu) untuk membawa risalah-Ku dan untuk berbicara langsung
dengan-Ku, sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan
kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur".
Dan telah Kami tuliskan untuk
Musa pada luh-luh (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan
penjelasan bagi segala sesuatu; maka (Kami berfirman): "Berpeganglah
kepadanya dengan teguh dan suruhlah kaummu berpegang kepada
(perintah-perintahnya) dengan sebaik-baiknya, nanti Aku akan
memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang yang fasik.
Aku akan memalingkan
orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang
benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap
ayat(Ku), mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan
yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi
jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus memenempuhnya. Yang
demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka
selalu lalai dari padanya.
Dan orang-orang yang
mendustakan ayat-ayat Kami dan mendustakan akan menemui akhirat,
sia-sialah perbuatan mereka. Mereka tidak diberi balasan selain dari
apa yang telah mereka kerjakan.
Dan kaum Musa, setelah
kepergian Musa ke gunung Thur membuat dari perhiasan-perhiasan (emas)
mereka anak lembu yang bertubuh dan bersuara. Apakah mereka tidak
mengetahui bahwa anak lembu itu tidak dapat berbicara dengan mereka dan
tidak dapat (pula) menunjukkan jalan kepada mereka? Mereka
menjadikannya (sebagai sembahan) dan mereka adalah orang-orang yang
zalim.
Dan setelah mereka sangat
menyesali perbuatannya dan mengetahui bahwa mereka telah sesat,
merekapun berkata: "Sungguh jika Tuhan kami tidak memberi rahmat kepada
kami dan tidak mengampuni kami, pastilah kami menjadi orang-orang yang
merugi".
Dan tatkala Musa telah
kembali kepada kaumnya dengan marah dan sedih hati berkatalah dia:
"Alangkah buruknya perbuatan yang kamu kerjakan sesudah kepergianku!
Apakah kamu hendak mendahului janji Tuhanmu? Dan Musapun melemparkan
luh-luh (Taurat) itu dan memegang (rambut) kepala saudaranya (Harun)
sambil menariknya ke arahnya, Harun berkata: "Hai anak ibuku,
sesungguhnya kaum ini telah menganggapku lemah dan hampir-hampir mereka
membunuhku, sebab itu janganlah kamu menjadikan musuh-musuh gembira
melihatku, dan janganlah kamu masukkan aku ke dalam golongan orang-orang
yang zalim"
Musa berdoa: "Ya Tuhanku,
ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah kami ke dalam rahmat
Engkau, dan Engkau adalah Maha Penyayang di antara para penyayang".
Sesungguhnya orang-orang yang
menjadikan anak lembu (sebagai sembahannya), kelak akan menimpa mereka
kemurkaan dari Tuhan mereka dan kehinaan dalam kehidupan di dunia.
Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang membuat-buat
kebohongan.
Orang-orang yang mengerjakan
kejahatan, kemudian bertaubat sesudah itu dan beriman; sesungguhnya
Tuhan kamu sesudah taubat yang disertai dengan iman itu adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
Sesudah amarah Musa menjadi
reda, lalu diambilnya (kembali) luh-luh (Taurat) itu; dan dalam
tulisannya terdapat petunjuk dan rahmat untuk orang-orang yang takut
kepada Tuhannya.
Dan Musa memilih tujuh puluh
orang dari kaumnya untuk (memohonkan taubat kepada Kami) pada waktu
yang telah Kami tentukan. Maka ketika mereka digoncang gempa bumi, Musa
berkata: "Ya Tuhanku, kalau Engkau kehendaki, tentulah Engkau
membinasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkau membinasakan
kami karena perbuatan orang-orang yang kurang akal di antara kami? Itu
hanyalah cobaan dari Engkau, Engkau sesatkan dengan cobaan itu siapa
yang Engkau kehendaki dan Engkau beri petunjuk kepada siapa yang Engkau
kehendaki. Engkaulah Yang memimpin kami, maka ampunilah kami dan
berilah kami rahmat dan Engkaulah Pemberi ampun yang sebaik-baiknya".
Dan tetapkanlah untuk kami
kebajikan di dunia ini dan di akhirat; sesungguhnya kami kembali
(bertaubat) kepada Engkau. Allah berfirman: "Siksa-Ku akan Kutimpakan
kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.
Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang
menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami".
(Yaitu) orang-orang yang
mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di
dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka
mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang
mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan
bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan
belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman
kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang
yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang
beruntung.
Katakanlah: "Hai manusia
sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang
mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah
kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada
Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah
dia, supaya kamu mendapat petunjuk".
Dan di antara kaum Musa itu
terdapat suatu umat yang memberi petunjuk (kepada manusia) dengan hak
dan dengan yang hak itulah mereka menjalankan keadilan.
Dan mereka Kami bagi menjadi
dua belas suku yang masing-masingnya berjumlah besar dan Kami wahyukan
kepada Musa ketika kaumnya meminta air kepadanya: "Pukullah batu itu
dengan tongkatmu!". Maka memancarlah dari padanya duabelas mata air.
Sesungguhnya tiap-tiap suku mengetahui tempat minum masing-masing. Dan
Kami naungkan awan di atas mereka dan Kami turunkan kepada mereka manna
dan salwa. (Kami berfirman): "Makanlah yang baik-baik dari apa yang
telah Kami rezekikan kepadamu". Mereka tidak menganiaya Kami, tapi
merekalah yang selalu menganiaya dirinya sendiri.
Dan (ingatlah), ketika
dikatakan kepada mereka (Bani Israil): "Diamlah di negeri ini saja
(Baitul Maqdis) dan makanlah dari (hasil bumi)nya di mana saja kamu
kehendaki". Dan katakanlah: "Bebaskanlah kami dari dosa kami dan
masukilah pintu gerbangnya sambil membungkuk, niscaya Kami ampuni
kesalahan-kesalahanmu". Kelak akan Kami tambah (pahala) kepada
orang-orang yang berbuat baik.
Maka orang-orang yang zalim
di antara mereka itu mengganti (perkataan itu) dengan perkataan yang
tidak dikatakan kepada mereka, maka Kami timpakan kepada mereka azab
dari langit disebabkan kezaliman mereka.
Dan tanyakanlah kepada Bani
Israil tentang negeri yang terletak di dekat laut ketika mereka
melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu datang kepada mereka
ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan
air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang
kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka
berlaku fasik.
Dan (ingatlah) ketika suatu
umat di antara mereka berkata: "Mengapa kamu menasehati kaum yang Allah
akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat
keras?" Mereka menjawab: "Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung
jawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertakwa.
Maka tatkala mereka melupakan
apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang
melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang
yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik.
Maka tatkala mereka bersikap
sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya, Kami katakan
kepadanya: "Jadilah kamu kera yang hina.
Dan (ingatlah), ketika
Tuhanmu memberitahukan, bahwa sesungguhnya Dia akan mengirim kepada
mereka (orang-orang Yahudi) sampai hari kiamat orang-orang yang akan
menimpakan kepada mereka azab yang seburuk-buruknya. Sesungguhnya
Tuhanmu amat cepat siksa-Nya, dan sesungguhnya Dia adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dan Kami bagi-bagi mereka di
dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang
saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka
dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar
mereka kembali (kepada kebenaran).
Maka datanglah sesudah mereka
generasi (yang jahat) yang mewarisi Taurat, yang mengambil harta benda
dunia yang rendah ini, dan berkata: "Kami akan diberi ampun". Dan
kelak jika datang kepada mereka harta benda dunia sebanyak itu (pula),
niscaya mereka akan mengambilnya (juga). Bukankah perjanjian Taurat
sudah diambil dari mereka, yaitu bahwa mereka tidak akan mengatakan
terhadap Allah kecuali yang benar, padahal mereka telah mempelajari apa
yang tersebut di dalamnya?. Dan kampung akhirat itu lebih bagi mereka
yang bertakwa. Maka apakah kamu sekalian tidak mengerti?
Dan orang-orang yang
berpegang teguh dengan Al Kitab (Taurat) serta mendirikan shalat, (akan
diberi pahala) karena sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala
orang-orang yang mengadakan perbaikan.
Dan (ingatlah), ketika Kami
mengangkat bukit ke atas mereka seakan-akan bukit itu naungan awan dan
mereka yakin bahwa bukit itu akan jatuh menimpa mereka. (Dan Kami
katakan kepada mereka): "Peganglah dengan teguh apa yang telah Kami
berikan kepadamu, serta ingatlah selalu (amalkanlah) apa yang tersebut
di dalamnya supaya kamu menjadi orang-orang yang bertakwa".
Dan (ingatlah), ketika
Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan
Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
"Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan
kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di
hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam)
adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",
atau agar kamu tidak
mengatakan: "Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan
Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang
(datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami
karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu?"
Dan demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali (kepada kebenaran).
Dan bacakanlah kepada mereka
berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami
(pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia melepaskan diri dari
pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda),
maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat.
Dan kalau Kami menghendaki,
sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi
dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah,
maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya
lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga).
Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat
Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka
berfikir.
Amat buruklah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat zalim.
Barangsiapa yang diberi
petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan
barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang
merugi.
Dan sesungguhnya Kami jadikan
untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka
mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat
Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk
melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah).
Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi.
Mereka itulah orang-orang yang lalai.
Hanya milik Allah asmaa-ul
husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu
dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam
(menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap
apa yang telah mereka kerjakan.
Dan di antara orang-orang
yang Kami ciptakan ada umat yang memberi petunjuk dengan hak, dan
dengan yang hak itu (pula) mereka menjalankan keadilan.
Dan orang-orang yang
mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik mereka dengan
berangaur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka
ketahui.
Dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat teguh.
Apakah (mereka lalai) dan
tidak memikirkan bahwa teman mereka (Muhammad) tidak berpenyakit gila.
Dia (Muhammad itu) tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan lagi
pemberi penjelasan.
Dan apakah mereka tidak
memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segala sesuatu yang
diciptakan Allah, dan kemungkinan telah dekatnya kebinasaan mereka?
Maka kepada berita manakah lagi mereka akan beriman sesudah Al Quran
itu?
Barangsiapa yang Allah
sesatkan, maka baginya tak ada orang yang akan memberi petunjuk. Dan
Allah membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan.
Mereka menanyakan kepadamu
tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya
pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak
seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia.
Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di
bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan
tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar
mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari
kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui".
Katakanlah: "Aku tidak
berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak
kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku
mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya
dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah
pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang
beriman".
Dialah Yang menciptakan kamu
dari diri yang satu dan dari padanya Dia menciptakan isterinya, agar
dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu
mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan
(beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya
(suami-isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata:
"Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami
termasuk orang-orang yang bersyukur".
Tatkala Allah memberi kepada
keduanya seorang anak yang sempurna, maka keduanya menjadikan sekutu
bagi Allah terhadap anak yang telah dianugerahkan-Nya kepada keduanya
itu. Maka Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan.
Apakah mereka mempersekutukan
(Allah dengan) berhada-berhala yang tak dapat menciptakan sesuatupun?
Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang.
Dan berhala-berhala itu tidak
mampu memberi pertolongan kepada penyembah-penyembahnya dan kepada
dirinya sendiripun berhala-berha]a itu tidak dapat memberi pertolongan.
Dan jika kamu (hai
orang-orang musyrik) menyerunya (berhala) untuk memberi petunjuk
kepadamu, tidaklah berhala-berhala itu dapat memperkenankan seruanmu;
sama saja (hasilnya) buat kamu menyeru mereka ataupun kamu herdiam
diri.
Sesungguhnya berhala-berhala
yang kamu seru selain Allah itu adalah makhluk (yang lemah) yang serupa
juga dengan kamu. Maka serulah berhala-berhala itu lalu biarkanlah
mereka mmperkenankan permintaanmu, jika kamu memang orang-orang yang
benar.
Apakah berhala-berhala
mempunyai kaki yang dengan itu ia dapat berjalan, atau mempunyai tangan
yang dengan itu ia dapat memegang dengan keras, atau mempunyai mata
yang dengan itu ia dapat melihat, atau mempunyai telinga yang dengan
itu ia dapat mendengar? Katakanlah: "Panggillah berhala-berhalamu yang
kamu jadikan sekutu Allah, kemudian lakukanlah tipu daya (untuk
mencelakakan)-ku. tanpa memberi tangguh (kepada-ku)".
Sesungguhnya pelindungku ialahlah Yang telah menurunkan Al Kitab (Al Quran) dan Dia melindungi orang-orang yang saleh.
Dan berhala-berhala yang kamu seru selain Allah tidaklah sanggup menolongmu, bahkan tidak dapat menolong dirinya sendiri.
Dan jika kamu sekalian
menyeru (berhala-berhala) untuk memberi petunjuk, niscaya
berhala-herhala itu tidak dapat mendengarnya. Dan kamu melihat
berhala-berhala itu memandang kepadamu padahal ia tidak melihat.
Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.
Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan maka berlindunglah kepada Allah
Sesungguhnya orang-orang yang
bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada
Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.
Dan teman-teman mereka
(orang-orang kafir dan fasik) membantu syaitan-syaitan dalam
menyesatkan dan mereka tidak henti-hentinya (menyesatkan).
Dan apabila kamu tidak
membawa suatu ayat Al Quran kepada mereka, mereka berkata: "Mengapa
tidak kamu buat sendiri ayat itu?" Katakanlah: "Sesungguhnya aku hanya
mengikut apa yang diwahyukan dari Tuhanku kepadaku. Al Quran ini adalah
bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman".
Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.
Dan sebutlah (nama) Tuhanmu
dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak
mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu
termasuk orang-orang yang lalai.
Sesungguhnya
malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan
menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya-lah
mereka bersujud.
Anda sedang membaca artikel tentang 08. Surat Al A’raaf (Tempat Tertinggi) Ayat 101-206 dan anda bisa menemukan artikel 08. Surat Al A’raaf (Tempat Tertinggi) Ayat 101-206 ini dengan url http://infokotagarut.blogspot.com/2015/08/08-surat-al-araaf-tempat-tertinggi-ayat.html. Anda boleh menyebarluaskan atau mengcopy artikel 08. Surat Al A’raaf (Tempat Tertinggi) Ayat 101-206 ini jika memang bermanfaat bagi anda atau teman-teman anda,namun jangan lupa untuk mencantumkan link sumbernya.