Option:
Surat Al A’raaf Ayat 1-100
(Tempat Tertinggi)
بسم الله الرحمن الرحيم
Ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada
kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan
dengan kitab itu (kepada orang kafir), dan menjadi pelajaran bagi
orang-orang yang beriman.
Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu
mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil
pelajaran (daripadanya).
Betapa banyaknya negeri yang telah Kami binasakan, maka datanglah
siksaan Kami (menimpa penduduk)nya di waktu mereka berada di malam
hari, atau di waktu mereka beristirahat di tengah hari.
Maka tidak adalah keluhan mereka di waktu datang kepada mereka siksaan
Kami, kecuali mengatakan: “Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang
zalim”.
Maka sesungguhnya Kami akan menanyai umat-umat yang telah diutus
rasul-rasul kepada mereka dan sesungguhnya Kami akan menanyai (pula)
rasul-rasul (Kami),
maka sesungguhnya akan Kami kabarkan kepada mereka (apa-apa yang telah
mereka perbuat), sedang (Kami) mengetahui (keadaan mereka), dan Kami
sekali-kali tidak jauh (dari mereka).
Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), maka barangsiapa
berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang
beruntung.
Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya, maka itulah orang-orang
yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu mengingkari
ayat-ayat Kami.
Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami
adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu
bersyukur.
Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk
tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: “Bersujudlah kamu
kepada Adam”, maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk
mereka yang bersujud.
Allah berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada
Adam) di waktu Aku menyuruhmu?” Menjawab iblis “Saya lebih baik
daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan
dari tanah”.
Allah berfirman: “Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu sepatutnya
menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu
termasuk orang-orang yang hina”.
Iblis menjawab: “Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan”.
Allah berfirman: “Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh”.
Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya
benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang
lurus,
kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang
mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan
mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).
Allah berfirman: “Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina
lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu,
benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya”.
(Dan Allah berfirman): “Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu
di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang
kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu
menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim”.
Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk
menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu
auratnya dan syaitan berkata: “Tuhan kamu tidak melarangmu dan
mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi
malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)”.
Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya. “Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua”,
maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu
daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi
keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan
daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: “Bukankah Aku
telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan
kepadamu: “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu
berdua?”
Keduanya berkata: “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami
sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat
kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.
Allah berfirman: “Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh
bagi sebahagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan
kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang
telah ditentukan”.
Allah berfirman: “Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan.
Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian
untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian
takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari
tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.
Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan
sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia
menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada
keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu
dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya
Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi
orang-orang yang tidak beriman.
Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata: “Kami
mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah
menyuruh kami mengerjakannya”. Katakanlah: “Sesungguhnya Allah tidak
menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji”. Mengapa kamu mengada-adakan
terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?
Katakanlah: “Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan”. Dan (katakanlah):
“Luruskanlah muka (diri)mu di setiap sembahyang dan sembahlah Allah
dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya. Sebagaimana Dia telah
menciptakan kamu pada permulaan (demikian pulalah kamu akan kembali
kepada-Nya)”.
Sebahagian diberi-Nya petunjuk dan sebahagian lagi telah pasti
kesesatan bagi mereka. Sesungguhnya mereka menjadikan syaitan-syaitan
pelindung (mereka) selain Allah, dan mereka mengira bahwa mereka
mendapat petunjuk.
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki)
mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
Katakanlah: “Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah
dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang
mengharamkan) rezeki yang baik?” Katakanlah: “Semuanya itu (disediakan)
bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk
mereka saja) di hari kiamat”. Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu
bagi orang-orang yang mengetahui.
Katakanlah: “Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang
nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak
manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah
dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan
(mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu
ketahui”.
Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang
waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak
dapat (pula) memajukannya.
Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul daripada kamu yang
menceritakan kepadamu ayat-ayat-Ku, maka barangsiapa yang bertakwa dan
mengadakan perbaikan, tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka dan
tidak (pula) mereka bersedih hati.
Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri
terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di
dalamnya.
Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta
terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Orang-orang itu akan
memperoleh bahagian yang telah ditentukan untuknya dalam Kitab (Lauh
Mahfuzh); hingga bila datang kepada mereka utusan-utusan Kami (malaikat)
untuk mengambil nyawanya, (di waktu itu) utusan Kami bertanya: “Di
mana (berhala-berhala) yang biasa kamu sembah selain Allah?”
Orang-orang musyrik itu menjawab: “Berhala-berhala itu semuanya telah
lenyap dari kami,” dan mereka mengakui terhadap diri mereka bahwa
mereka adalah orang-orang yang kafir.
Allah berfirman: “Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama
umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap
suatu umat masuk (ke dalam neraka), dia mengutuk kawannya
(menyesatkannya); sehingga apabila mereka masuk semuanya berkatalah
orang-orang yang masuk kemudian di antara mereka kepada orang-orang
yang masuk terdahulu: “Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami,
sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dari
neraka”. Allah berfirman: “Masing-masing mendapat (siksaan) yang
berlipat ganda, akan tetapi kamu tidak mengetahui”.
Dan berkata orang-orang yang masuk terdahulu di antara mereka kepada
orang-orang yang masuk kemudian: “Kamu tidak mempunyai kelebihan
sedikitpun atas kami, maka rasakanlah siksaan karena perbuatan yang
telah kamu lakukan”.
Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan
menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi
mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga
unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada
orang-orang yang berbuat kejahatan.
Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada
selimut (api neraka). Demikianlah Kami memberi balasan kepada
orang-orang yang zalim,
dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, Kami
tidak memikulkan kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekedar
kesanggupannya, mereka itulah penghuni-penghuni surga; mereka kekal di
dalamnya.
Dan Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka;
mengalir di bawah mereka sungai-sungai dan mereka berkata: “Segala puji
bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan kami
sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami
petunjuk. Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami, membawa
kebenaran”. Dan diserukan kepada mereka: “ltulah surga yang diwariskan
kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan”.
Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada Penghuni-penghuni neraka
(dengan mengatakan): “Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah
memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah
kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu
menjanjikannya (kepadamu)?” Mereka (penduduk neraka) menjawab: “Betul”.
Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua
golongan itu: “Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim,
(yaitu) orang-orang yang menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah
dan menginginkan agar jalan itu menjadi bengkok, dan mereka kafir
kepada kehidupan akhirat”.
Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada batas; dan di
atas A’raaf itu ada orang-orang yang mengenal masing-masing dari dua
golongan itu dengan tanda-tanda mereka. Dan mereka menyeru penduduk
surga: “Salaamun ‘alaikum”. Mereka belum lagi memasukinya, sedang
mereka ingin segera (memasukinya).
Dan apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka
berkata: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama
orang-orang yang zalim itu”.
Dan orang-orang yang di atas A’raaf memanggil beberapa orang
(pemuka-pemuka orang kafir) yang mereka mengenalnya dengan
tanda-tandanya dengan mengatakan: “Harta yang kamu kumpulkan dan apa
yang selalu kamu sombongkan itu, tidaklah memberi manfaat kepadamu”.
(Orang-orang di atas A’raaf bertanya kepada penghuni neraka): “Itukah
orang-orang yang kamu telah bersumpah bahwa mereka tidak akan mendapat
rahmat Allah?”. (Kepada orang mukmin itu dikatakan): “Masuklah ke dalam
surga, tidak ada kekhawatiran terhadapmu dan tidak (pula) kamu
bersedih hati”.
Dan penghuni neraka menyeru penghuni surga: “Limpahkanlah kepada kami
sedikit air atau makanan yang telah direzekikan Allah kepadamu”. Mereka
(penghuni surga) menjawab: “Sesungguhnya Allah telah mengharamkan
keduanya itu atas orang-orang kafir,
(yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan
senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka”. Maka pada hari
(kiamat) ini, Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan
pertemuan mereka dengan hari ini, dan (sebagaimana) mereka selalu
mengingkari ayat-ayat Kami.
Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al Quran) kepada
mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami;
menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.
Tiadalah mereka menunggu-nunggu kecuali (terlaksananya kebenaran) Al
Quran itu. Pada hari datangnya kebenaran pemberitaan Al Quran itu,
berkatalah orang-orang yang melupakannya sebelum itu: “Sesungguhnya
telah datang rasul-rasul Tuhan kami membawa yang hak, maka adakah bagi
kami pemberi syafa’at yang akan memberi syafa’at bagi kami, atau
dapatkah kami dikembalikan (ke dunia) sehingga kami dapat beramal yang
lain dari yang pernah kami amalkan?”. Sungguh mereka telah merugikan
diri mereka sendiri dan telah lenyaplah dari mereka tuhan-tuhan yang
mereka ada-adakan.
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan
bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan
malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya
pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk
kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak
Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.
Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)
memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan
diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat
dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.
Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum
kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa
awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan
hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu
pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan
orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.
Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin
Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh
merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi
orang-orang yang bersyukur.
Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata:
“Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu
selain-Nya”. Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut
kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat).
Pemuka-pemuka dari kaumnya berkata: “Sesungguhnya kami memandang kamu berada dalam kesesatan yang nyata”.
Nuh menjawab: “Hai kaumku, tak ada padaku kesesatan sedikitpun tetapi aku adalah utusan dari Tuhan semesta alam”.
“Aku sampaikan kepadamu amanat-amanat Tuhanku dan aku memberi nasehat
kepadamu. dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui”.
Dan apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepada kamu
peringatan dari Tuhanmu dengan perantaraan seorang laki-laki dari
golonganmu agar dia memberi peringatan kepadamu dan mudah-mudahan kamu
bertakwa dan supaya kamu mendapat rahmat?
Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian Kami selamatkan dia dan
orang-orang yang bersamanya dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan
orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah
kaum yang buta (mata hatinya).
Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum ‘Aad saudara mereka, Hud. Ia
berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan
bagimu selain dari-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?”
Pemuka-pemuka yang kafir dari kaumnya berkata: “Sesungguhnya kami benar
benar memandang kamu dalam keadaan kurang akal dan sesungguhnya kami
menganggap kamu termasuk orang orang yang berdusta”.
Hud herkata “Hai kaumku, tidak ada padaku kekurangan akal sedikitpun, tetapi aku ini adalah utusan dari Tuhan semesta alam.
Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasehat yang terpercaya bagimu”.
Apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepadamu peringatan
dari Tuhanmu yang dibawa oleh seorang laki-laki di antaramu untuk
memberi peringatan kepadamu? Dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu
Allah menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa)
sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan telah melebihkan kekuatan tubuh
dan perawakanmu (daripada kaum Nuh itu). Maka ingatlah nikmat-nikmat
Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.
Mereka berkata: “Apakah kamu datang kepada kami, agar kami hanya
menyembah Allah saja dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh
bapak-bapak kami? maka datangkanlah azab yang kamu ancamkan kepada kami
jika kamu termasuk orang-orang yang benar”.
Ia berkata: “Sungguh sudah pasti kamu akan ditimpa azab dan kemarahan
dari Tuhanmu”. Apakah kamu sekalian hendak berbantah dengan aku tentang
nama-nama (berhala) yang kamu beserta nenek moyangmu menamakannya,
padahal Allah sekali-kali tidak menurunkan hujjah untuk itu? Maka
tunggulah (azab itu), sesungguhnya aku juga termasuk orang yamg menunggu
bersama kamu”.
Maka kami selamatkan Hud beserta orang-orang yang bersamanya dengan
rahmat yang besar dari Kami, dan Kami tumpas orang-orang yang
mendustakan ayat-ayat Kami, dan tiadalah mereka orang-orang yang
beriman.
Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka Shaleh. Ia
berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan
bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu
dari Tuhanmu. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka
biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya
dengan gangguan apapun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan yang
pedih”.
Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikam kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum ‘Aad dan memberikan tempat
bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang
datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; maka
ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi
membuat kerusakan.
Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri di antara kaumnya berkata kepada
orang-orang yang dianggap lemah yang telah beriman di antara mereka:
“Tahukah kamu bahwa Shaleh di utus (menjadi rasul) oleh Tuhannya?”.
Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami beriman kepada wahyu, yang Shaleh
diutus untuk menyampaikannya”.
Orang-orang yang menyombongkan diri berkata: “Sesungguhnya kami adalah orang yang tidak percaya kepada apa yang kamu imani itu”.
Kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan mereka berlaku angkuh
terhadap perintah Tuhan. Dan mereka berkata: “Hai Shaleh, datangkanlah
apa yang kamu ancamkan itu kepada kami, jika (betul) kamu termasuk
orang-orang yang diutus (Allah)”.
Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka.
Maka Shaleh meninggalkan mereka seraya berkata: “Hai kaumku
sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku, dan aku
telah memberi nasehat kepadamu, tetapi kamu tidak menyukai orang-orang
yang memberi nasehat”.
Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah)
tatkala dia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan
faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia
ini) sebelummu?”
Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada
mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui
batas.
Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: “Usirlah mereka (Luth dan
pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah
orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri”.
Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali isterinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan).
Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu.
Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka,
Syu’aib. Ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak
ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti
yang nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan
janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan
timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah
Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika
betul-betul kamu orang-orang yang beriman”.
Dan janganlah kamu duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-nakuti dan
menghalang-halangi orang yang beriman dari jalan Allah, dan menginginkan
agar jalan Allah itu menjadi bengkok. Dan ingatlah di waktu dahulunya
kamu berjumlah sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu. Dan
perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan.
Jika ada segolongan daripada kamu beriman kepada apa yang aku diutus
untuk menyampaikannya dan ada (pula) segolongan yang tidak beriman,
maka bersabarlah, hingga Allah menetapkan hukumnya di antara kita; dan
Dia adalah Hakim yang sebaik-baiknya.
Pemuka-pemuka dan kaum Syu’aib yang menyombongkan dan berkata:
“Sesungguhnya kami akan mengusir kamu hai Syu’aib dan orang-orang yang
beriman bersamamu dari kota kami, atau kamu kembali kepada agama kami”.
Berkata Syu’aib: “Dan apakah (kamu akan mengusir kami), kendatipun
kami tidak menyukainya?”
Sungguh kami mengada-adakan kebohongan yang benar terhadap Allah, jika
kami kembali kepada agamamu, sesudah Allah melepaskan kami dari
padanya. Dan tidaklah patut kami kembali kepadanya, kecuali jika Allah,
Tuhan kami menghendaki(nya). Pengetahuan Tuhan kami meliputi segala
sesuatu. Kepada Allah sajalah kami bertawakkal. Ya Tuhan kami, berilah
keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil) dan Engkaulah
Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya.
Pemuka-pemuka kaum Syu’aib yang kafir berkata (kepada sesamanya):
“Sesungguhnya jika kamu mengikuti Syu’aib, tentu kamu jika berbuat
demikian (menjadi) orang-orang yang merugi”.
Kemudian mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di dalam rumah-rumah mereka,
(yaitu) orang-orang yang mendustakan Syu’aib seolah-olah mereka belum
pernah berdiam di kota itu; orang-orang yang mendustakan Syu’aib mereka
itulah orang-orang yang merugi.
Maka Syu’aib meninggalkan mereka seraya berkata: “Hai kaumku,
sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat-amanat Tuhanku dan
aku telah memberi nasehat kepadamu. Maka bagaimana aku akan bersedih
hati terhadap orang-orang yang kafir?”
Kami tidaklah mengutus seseorang nabipun kepada sesuatu negeri, (lalu
penduduknya mendustakan nabi itu), melainkan Kami timpakan kepada
penduduknya kesempitan dan penderitaan supaya mereka tunduk dengan
merendahkan diri.
Kemudian Kami ganti kesusahan itu dengan kesenangan hingga keturunan
dan harta mereka bertambah banyak, dan mereka berkata: “Sesungguhnya
nenek moyang kamipun telah merasai penderitaan dan kesenangan”, maka
Kami timpakan siksaan atas mereka dengan sekonyong-konyong sedang
mereka tidak menyadarinya.
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah
Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi,
tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka
disebabkan perbuatannya.
Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan
siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur?
Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan
siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika
mereka sedang bermain?
Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak
terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali
orang-orang yang merugi.
Dan apakah belum jelas bagi orang-orang yang mempusakai suatu negeri
sesudah (lenyap) penduduknya, bahwa kalau Kami menghendaki tentu Kami
azab mereka karena dosa-dosanya; dan Kami kunci mati hati mereka
sehingga mereka tidak dapat mendengar (pelajaran lagi)?
Anda sedang membaca artikel tentang 08. Surat Al A’raaf (Tempat Tertinggi) Ayat 1-100 dan anda bisa menemukan artikel 08. Surat Al A’raaf (Tempat Tertinggi) Ayat 1-100 ini dengan url http://infokotagarut.blogspot.com/2015/08/08-surat-al-araaf-tempat-tertinggi-ayat_17.html. Anda boleh menyebarluaskan atau mengcopy artikel 08. Surat Al A’raaf (Tempat Tertinggi) Ayat 1-100 ini jika memang bermanfaat bagi anda atau teman-teman anda,namun jangan lupa untuk mencantumkan link sumbernya.