• HOME
  • Kumpulan Makalah
  • Kumpulan Skripsi
  • Tips Design Rumah
  • RELIGI
  • DAFTAR OBJEK WISATA GARUT
  • Curahan Hati
  • Contact Us
blog inigarut.com
  • INFO GARUT
    • Sejarah Kota Garut
    • Makanan Khas Garut
    • Produk Khas Garut
  • Al-Qur'an
  • Kisah 25 Nabi
  • Home » ARTIKEL » Pola-pola Wawasan Kesehatan Jiwa

    Pola-pola Wawasan Kesehatan Jiwa

    Option:

    Musthafa Fahmi, sebagaimana yang dikutip oleh Muhammad Mahmud Mahmud, menemukan dua pola dalam mendefinisikan kesehatan mental: pertama, pola negatif (salabiy), bahwa kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari segala neurosis (al-amradh al-ashabiyah) dan psikosis (al-amradh al-dzihaniyah). Kedua, pola positif (ijabiy), bahwa kesehatan mental adalah kemampuan individu dalam penyesuaian terhadap lingkungan sosialnya. Pola yang kedua ini lebih umum dan lebih luas dibanding dengan pola pertama.
                Hanna Djumhana Bastaman lebih luas menyebut empat pola yang ada dalam kesehatan mental, yaitu pola simtomatis, pola penyesuaian diri, pola pengembangan potensi, dan pola agama. Pertama, pola simtomatis adalah pola yang berkaitan dengan gejala (symptoms) dan keluhan (compliants), gangguan atau penyakit nafsaniah. Kesehatan mental berarti terhindarnya seseorang dari segala gejala, keluhan, dan gangguan mental, baik berupa neurosis maupun psikosis. Kedua, pola penyesuaian diri adalah pola yang berkaitan dengan keaktifan seseorang dalam memenuhi tuntutan lingkungan tanpa kehilangan harga diri. atau memenuhi kebutuhan pribadi tanpa mengganggu hak-hak orang lain. Kesehatan mental berarti kemampuan seseorang untuk meyesuaikan diri secara aktif terhadap lingkungan sosialnya. Ketiga, pola pengembangan diri adalah pola yang berkaitan dengan kualitas khas insani (human qualities) seperti kreativitas, produktivitas, kecerdasan, tanggung jawab, dan sebagainya. Kesehatan mental berarti kemampuan individu untuk memfungsikan potensi-potensi manusiawinya secara maksimal, sehingga ia memperoleh manfaat bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain. Keempat, pola agama adalah pola yang berkaitan dengan ajaran agama. Kesehatan mental adalah kemampuan individu untuk melaksanakan ajaran agama secara benar dan hak dengan landasan keimanan dan ketakwaan.
                Kesehatan mental yang dimaksudkan di sini lebih terfokus pada kesehatan mental yang berwawasan agama. Pemilihan ini selain karena konsisten denga pola-pola yang dikembangkan dalam psikopatologi dan psikoterapi, juga sesuai dengan khazanah Islam yang berkembang. Ibn Rusyd misalnya dalam “Fashl al-Maqal” menyatakan, “takwa itu merupakan kesehatan mental (shihah al-nufus)”. Statement itu menunjukkan bahwa dialektika kesehatan mental telah lama dibangun oleh para psikolog muslim, yang mau tidak mau harus dijadikan sebagai keutuhan wacana Psikologi Islam saat ini.
    Empat pola wawasan kesehatan jiwa dengan orientasinya sebagai berikut:
    1.      Pola wawasan yang berorientasi simtomatis menganggap bahwa hadirnya gejala (symtomps) dan keluhan (compliants) merupakan tanda adanya gangguan atau penyakit yang diderita seseorang.
    2.      Pola wawasan yang berorientasi penyesuaian diri berpandangan bahwa kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri merupakan unsur utama dari kondiri jiwa yang sehat.
    3.      Pola wawasan yang berorientasi pengembangan potensi pribadi bertolak dari pandangan bahwa manusia adalah makhluk bermartabat yang memiliki berbagai potensi dan kualitas yang khas insani (human qualities), seperti kreativitas, rasa humor, rasa tanggung jawab, kecerdasan, dll dan mendatangkan manfaat bila dikembangkan secara optimal.
    4.      Pola wawasan yang berorientasi agama berpandangan bahwa agama atau keruhanian memiliki daya yang dapat menunjang kesehatan jiwa dan kesehatan jiwa diperoleh sebagai akibat dari keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan, serta menerapkan tuntunan-tuntunan keagamaan yang hidup.
    Tuntunan agama Islam untuk kesehatan mental dikemukakan dalam dua hal, yaitu:
    1.      Ayat-ayat al-Qur’an (dan al-Hadits) yang berkaitan dengan tolak ukur kesehatan mental.
    2.      Prinsip-prinsip Islam untuk pengembangan pribadi pada umumnya dan mengembangan kesehatan mental pada khususnya.
    Anda sedang membaca artikel tentang Pola-pola Wawasan Kesehatan Jiwa dan anda bisa menemukan artikel Pola-pola Wawasan Kesehatan Jiwa ini dengan url http://infokotagarut.blogspot.com/2015/07/pola-pola-wawasan-kesehatan-jiwa.html. Anda boleh menyebarluaskan atau mengcopy artikel Pola-pola Wawasan Kesehatan Jiwa ini jika memang bermanfaat bagi anda atau teman-teman anda,namun jangan lupa untuk mencantumkan link sumbernya.

    Share to

    Facebook Google+ Twitter Digg
    Posting Komentar
    Posting Lebih Baru
    Posting Lama
    Beranda

    POSTINGAN BANYAK DICARI

      Arsip Blog

      • Februari (19)
      • September (1)
      • Agustus (69)
      • Juli (25)
      • Juni (33)
      • Mei (2)
      • Maret (6)
      • November (45)
      • Oktober (94)
      • September (32)
      • Agustus (86)
      • Juli (48)
      • Juni (4)
      • Mei (86)
      • Desember (17)

      Popular This Week

      • Doa Sebelum dan Sesudah Wudhu serta Tata Cara Wudhu Lengkap
      • Al-Qur'an Lengkap dengan Terjemahan Bahasa Indonesia
      • Cara Membuat Latar Belakang Buat Makalah atau Skripsi yang Baik dan Benar
      • Contoh Makalah Olah Raga Tentang Atletik
      • Doa Supaya Berani Dan Percaya Diri Lengkap Dengan Terjemahannya
      • Contoh Makalah Penjas Tentang Kesehatan Pribadi
      • KEUTAMAAN, KEAJAIBAN DAN RAHASIA SHOLAT DHUHA
      • Do'a Lengkap Shalat 5 (Lima) Waktu
      • DOA MELEPASKAN DIRI DARI BEBAN HUTANG
      • 02. Surat Al-Baqarah (Sapi Betina) Ayat 1-100

      Total Tayangan Halaman

      Disclaimer

      Privacy Policy

      Powered by Blogger

      Hade Consultant|Harga

      |komputer|Contoh Skripsi

      Copyright blog inigarut.com 2014

      ▲